9/29/2015

prakarya

  Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan.
A.    Kerajinan Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) Contoh : gerabah, vas bunga, guci, piring. Indonesia memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah yang memiliki ciri khas pada keunikan bentuk teknik hingga ragam hias yang di tampilkan.
 B.     Kerajinan Serat Alam
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Sebagian besar, pembuatan kerajinan dari serat alam adalah dengan cara menganyam.
D.    Kerajinan Gips
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri dari jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral berupa karbonat, borat, nitrat, sulfat. Secara umum, untuk membuat produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat.
Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.

E.     Kerajinan Lilin
Pembuatan kerajinan dari lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita mau mengubah bentuk menjadi benda kerajinan yang unik, kita perlu melakukan pencairan dengan proses pemanasan di atas api.
Clay dalam arti sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki sifat seperti clay (liat / dapat dibentuk).

Saat ini tanah liat atau lempung sudah jarang ditemukan. Selain jarangnya tanah liat ini bisa ditemukan, dulu, jika kita mau membuat hasil kreasi seperti ini, kita harus rela untuk menyatu dengan pekatnya tanah liat yang kotor. Namun, sekarang tidak lagi. Saat ini, clay dibuat dengan bahan yang mudah didapat dan, tentunya, bersih dari kotoran. Bahannya hanya terbuat dari campuran tepung terigu, pengawet kue, dan lem.
Banyak hal yang dapat dijadikan hiasan rumah atau hadiah untuk orang-orang tercinta. Hadiah akan bermakna jika dibuat sendiri, salah satunya adalah membuat kreasi clay dari tepung kue.

Jenis clay bermacam-macam, namun kerajinan tangan yang dibuat disini terbuat dari ‘tepung kue’. Kelebihan dan keunikan clay dari tepung kue adalah bahan dasar yang mudah didapat.

Selain dari tepung Clay dapat juga dibuat sendiri dengan material yang ada dirumah seperti dari bubur kertas, roti sisa , hasilnya tidak kalah bagus dengan Clay yang dijual dipasaran, hanya saja kekuatannya jelas berbeda.

Pernak-pernik dari tanah liat atau clay memang unik dan lucu untuk dipajang di rumah. Semakin kecil kreasi dari tanah liat ini dibuat, maka semakin tinggi nilai seninya.

Clay memiliki stuktur yang sangat liat, sehingga sangat mudah dibentuk apapun. Hanya dengan mengeringkannya, clay yang sudah dibentuk akan mengeras.

Saat ini Clay yang terbaik adalah jenis Polymer Clay, Polymer Clay pertama kali ditemukan tahun 1930 an di Germany, tapi lebih banyak berkembang di Amerika dibandingkan negara asalnya. Polymer Clay di Indonesia masih jarang, walaupun ada harganya masih mahal. Di Indonesia clay yang banyak dijual saat ini adalah yang berjenis Jumping Clay, Plastisin Clay dan Paper Clay. 
Resin adalah eksudat (getah) yang dikeluarkan oleh banyak jenis tetumbuhan, terutama oleh jenis-jenis pohon runjung (konifer). Getah ini biasanya membeku, lambat atau segera, dan membentuk massa yang keras dan, sedikit banyak, transparan. Resin dipakai orang terutama sebagai bahan pernis, perekat, pelapis makanan (agar mengilat), bahan campuran dupa dan parfum, serta sebagai sumber bahan mentah bagi bahan-bahan organik olahan. Resin telah digunakan orang sejak zaman purba, sebagaimana yang dicatat oleh Theophrastus dari Yunani dan Plinius dari Romawi kuna.[1]
Arti Clay
Clay dalam arti sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki sifat seperti clay (liat / dapat dibentuk).
Saat ini tanah liat atau lempung sudah jarang ditemukan. Tanah liat sebagai salah satu  sumber clay lebih banyak dipergunakan untuk sentra-sentra usaha. Clay yang ada dipasaran saat ini digunakan sebagai pengganti clay dari tanah liat. Clay ini dimanfaatkan semua usia untuk bermain, berimajinasi dan berkreatifitas, khususnya amat sangat disukai anak-anak. Pernak-pernik dari tanah liat atau clay memang unik dan lucu untuk dipajang di rumah. Semakin kecil kreasi dari tanah liat ini dibuat, maka semakin tinggi nilai seninya.
Clay memiliki struktur yang sangat liat, sehingga sangat mudah dibentuk apapun. Hanya dengan mengeringkannya, clay yang sudah dibentuk akan mengeras.

Manfaat Atau Aspek Pengembangannya
Mengembangkan seni dan kreativitas anak, dimana anak mengeluarkan kemampuan seni dan kreasinya dalam membuat dan membentuk bahan sesuai dengan objek yang diinginkannya serta warna yang bagus
Mengembangkan kemampuan motorik halus anak, karena dengan adanya kegiatan mengepal, meremas dengan memijit, memipih, menekan dan lain-lain dapat menggerakkan, melatih dan memperkuat otot halus anak
Mengenalkan konsep warna, ketika anak menginginkan membentuk suatu warna yang baru maka anak dapat menncapurkan macam-macam warna platisin sesuai dengan keinginannya
Memperluas wawasan dan pengetahuan anak, karena anak hanya tidak menerima saja apa yang sudah ada, namun ia akan mengetahui bagaimana adanya benda tersebut terbentuk
Mengembangkan imajinasi dan fantasi anak, anak akan berimajinasi dan berfantasi sesuai dengan apa yang ia pikirkan, dan dituangkan dalam bentuk kegiatan yang ingin ia lakukan.
Dapat digunakan sebagai media bagi anak untuk melepaskan ketegangan ataupun kemarahan yang dirasakan namun sulit untuk diungkapkan. Mengapa hal ini bisa dilakukan? Karena anak bisa membentuk clay suatu figur yang menjadi sumber kejengkelannya, kemudian menghancurkan figur yang dibentuknya sebagai ungkapan kemarahan. Hal ini baik bagi si anak karena dia belajar melepaskan ketegangan/kemarahannya melalui saluran yang aman tanpa harus menyakiti ataupun bersinggungan secara langsung dengan sumber permasalahannya.


Berikut adalah macam-macam Clay:
  1.  Plastisin Clay : adalah clay yang terbuat dengan bahan utama plastisin/lilin. Hampir sama dengan Lilin malam hanya saja tidak selunak lilin malam dan lebih mantap bentuknya (lebih keras dibandingkan lilin malam)
  2. Paper clay : adalah clay yang terbuat dari bubur kertas, kebanyakan dijual dengan warna putih dan ada juga dengan campuran gips (seperti kapur). Hasil akhirnya keras dengan cara diangin-anginkan dan di cat diberi warna (dapat juga sewaktu diulenin langsung ditambah warna).
  3. Clay Tepung :  adalah clay yang terbuat dengan bahan utama tepung dengan campuran lainnya, dapat dibuat sendiri dan cukup mudah dikerjakan bersama anak-anak. Untuk campuran tepung, disesuaikan dengan resep pembuat clay sendiri. Untuk clay tepung yang umum digunakan adalah campuran dari :
    • Tepung terigu, tepung tapioka, tepung beras
    • Lem kayu
    • Sedikit natruim benzoat/pengawet makanan atau Borax
    • Cat poster/akrilic/cat air
  4.  Clay Roti : adalah clay yang terbuat dengan bahan utama roti, juga dapat dibuat sendiri dari sisa-sisa roti. Bahannya:
    • Roti tawar (angin-anginkan dulu agar teksturnya agak kering)
    • Lem kayu
    • Minyak sayur
    • Sedikit natruim benzoat/pengawet makanan atau Borax (tidak wajib)
    • Cat poster/acrilic/cat air
  5. Jumping Clay : adalah clay yang jika diangin-angin kan akan kering dan tidak dapat diolah lagi, hanya saja jadinya ringan seperti gabus. Dijual dengan berbagai macam warna didalam kantung alumunium foil (biasanya) cocok untuk dibuat menjadi boneka-boneka hewan atau manusia kecil.
  6. Air Dry Clay : adalah clay yang memiliki sifat hampir sama dengan jumping clay, hanya saja bentuk akhirnya lebih padat. Dijual dengan berbagai macam warna dan dibungkus dengan plastik kedap udara (biasanya). Cocok untuk membuat miniature buah-buahan, sayuran, makanan atau lainnya.
  7. Polymer Clay :  adalah jenis clay yang terbaik saat ini. Polymer Clay pertama kali ditemukan tahun 1930 an di Germany, tapi lebih banyak berkembang di Amerika dibandingkan negara asalnya. Di Indonesia clay yang banyak dijual saat ini adalah yang berjenis Jumping Clay, Plastisin Clay dan Paper Clay. Ada berbagai macam atau jenis Polimer Clay yang bisa kamu pertimbangkan,tapi sebelumnya kita perlu mengenal terlebih dahulu apa yang disebut Polimer Clay, Clay ini termasuk yang paling mahal, masih langka di Indonesia. Berbagai macam merek polimer clay dijual diberbagai toko kerajinan tangan, setiap merek mempunyai kelebihan dan kekurangan, diantaranya yang amat dikenal dikalangan pecinta polimer clay; sculpey III, premo sculpey, premo soft, fimo, fimo soft, cernit, kato clay dan berbagai macam liquid clay (cair).
    Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sah-sah saja bereksperimen dengan di campur-campur, memungkinkan hasil yang lebih bagus. Kita dapat mencampur merek clay yang satu dengan yang lain, misalnya sculpey III yang bersifat mudah di bentuk (lunak) dengan fimo (keras) namun lebih strong (tidak mudah pecah), agar clay yang didapat dari campuran tadi lebih kuat, tidak mudah pecah, dan mudah diolah.Polimer Clay setelah dibentuk kemudian dibakar dengan oven, lama pembakarannya tergantung dari tipis tebal nya clay yang kita bakar, pembakaran pun harus cermat dan hati-hati, karena hasilnya bisa gosong (menghitam), atau bahkan bisa kurang matang (lembek ).Setelah clay dingin, kita dapat mengolesnya dengan cairan glossy selain untuk melindungi permukaan clay, juga untuk memperindah hasil clay kita.Pemanggangannya dengan suhu sekitar 120c-160c selama 10 menit (tergantung jenisnya), jika masih lembek dapat ditambah waktu pemanggannya akan tetapi jangan terlalu lama,selain membuat aroma yang tidak enak, warnanya pun akan berubah.Polymer yang sudah dipanggang hasilnya sangat kuat dan menarik (ada yang menyerupai plastic, batu alam, metal).
  8. Clay Asli (Tanah Liat/Keramik) : adalah clay yang terbuat dari tanah liat dan ini adalah clay asli dari alam untuk membuat tembikar. Cara pengeringannya setelah diangin-angin dibakar kedalam tungku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar